LSP Penulis & Editor Profesional 2020-02-14

5 Mitos Tentang Penerbit Indie

Photo Asesor

Penerbitan indie atau mandiri telah menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan penulis dalam beberapa tahun terakhir. Banyak penulis memilih untuk menerbitkan buku secara indie karena kebebasan dan fleksibilitas yang ditawarkannya. Namun, ada juga banyak mitos dan kesalahpahaman yang sering muncul terkait penerbitan indie. Artikel ini akan membahas beberapa mitos umum tentang menerbitkan buku secara indie dan mengungkap fakta di baliknya.

  1. Buku Indie Pasti Berkualitas Rendah

Kualitas buku tidak selalu ditentukan oleh metode penerbitannya. Buku indie dapat memiliki kualitas yang sama baiknya dengan buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor, asalkan penulis bekerja dengan profesional dalam proses editing, desain sampul, dan tata letak. Banyak penulis indie yang berinvestasi dalam jasa editor profesional dan desainer sampul untuk memastikan bahwa buku mereka memiliki kualitas terbaik.

Memang benar bahwa beberapa buku indie mungkin tidak melalui proses penyuntingan yang ketat, tetapi banyak penulis indie yang sangat serius dalam menghasilkan karya berkualitas tinggi. Dalam beberapa kasus, buku indie bahkan bisa lebih orisinal dan unik, karena penulis memiliki kebebasan kreatif tanpa harus mengikuti standar pasar yang ketat.

  1. Menerbitkan Buku Secara Indie Sangat Mahal

Biaya penerbitan indie bisa bervariasi tergantung pada layanan yang digunakan penulis. Meskipun menerbitkan buku indie dapat melibatkan biaya untuk editing, desain sampul, dan percetakan, tidak selalu harus mengeluarkan biaya besar. Ada banyak opsi yang memungkinkan penulis untuk menerbitkan buku dengan biaya yang lebih rendah, seperti menggunakan platform print-on-demand atau menerbitkan e-book.

Penulis juga bisa memilih untuk melakukan sebagian besar proses sendiri, seperti menyusun tata letak atau membuat sampul buku menggunakan perangkat lunak desain. Namun, untuk memastikan kualitas buku tetap terjaga, disarankan untuk mengalokasikan anggaran pada aspek-aspek penting seperti editing dan desain.

  1. Buku Indie Tidak Bisa Masuk ke Toko Buku Besar

Meskipun tidak semua buku indie bisa masuk ke toko buku besar, ada banyak contoh buku indie yang berhasil mencapai rak toko buku terkenal. Beberapa toko buku bahkan mulai membuka diri terhadap buku-buku yang diterbitkan secara independen, terutama jika buku tersebut mendapat respons positif atau ulasan yang baik dari pembaca.

Penulis indie juga memiliki opsi untuk menjual buku mereka melalui toko buku online seperti Amazon, Google Books, dan toko e-book lainnya. Dengan teknologi digital, penulis indie dapat menjangkau pembaca di seluruh dunia, bahkan tanpa harus bergantung pada jaringan distribusi tradisional.

  1. Pemasaran Buku Indie Harus Dilakukan Sendiri

Meskipun benar bahwa penulis indie harus lebih proaktif dalam memasarkan buku mereka, bukan berarti mereka harus melakukan semuanya sendiri. Ada banyak layanan pemasaran buku yang dapat disewa untuk membantu promosi, termasuk agensi PR, spesialis pemasaran digital, dan influencer literasi. Selain itu, penulis bisa bekerja sama dengan komunitas penulis indie atau memanfaatkan platform seperti Goodreads untuk mendapatkan ulasan dan rekomendasi.

Bahkan penulis yang diterbitkan oleh penerbit mayor sering kali perlu terlibat dalam pemasaran bukunya sendiri. Dengan perkembangan media sosial, penulis indie memiliki peluang yang sama untuk mempromosikan buku mereka secara efektif, dan strategi pemasaran digital sering kali lebih terjangkau dan tepat sasaran.

  1. Hanya Penulis Baru yang Menggunakan Penerbit Indie

Penerbitan indie tidak hanya digunakan oleh penulis pemula, tetapi juga oleh penulis berpengalaman yang ingin memiliki lebih banyak kontrol atas karya mereka. Bahkan beberapa penulis yang sebelumnya menerbitkan bukunya melalui penerbit mayor memutuskan untuk beralih ke penerbitan indie agar bisa mempertahankan hak cipta dan mendapatkan royalti yang lebih tinggi.

Penulis yang sudah memiliki basis pembaca setia sering memilih penerbitan indie untuk karya-karya tertentu yang lebih personal atau eksperimental. Hal ini memungkinkan mereka untuk mencoba gaya penulisan baru atau mengeksplorasi genre yang berbeda tanpa harus mengikuti batasan yang ditetapkan oleh penerbit besar.

Penerbitan indie menawarkan banyak keuntungan, tetapi juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mitos-mitos yang beredar sering kali membuat calon penulis ragu untuk mengambil langkah ini. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang fakta di balik mitos-mitos tersebut, penulis dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai jalur penerbitan yang akan diambil.

Menerbitkan buku secara indie bisa menjadi pengalaman yang memuaskan dan membuka banyak peluang baru bagi penulis. Dengan fokus pada kualitas, strategi pemasaran yang tepat, dan memanfaatkan komunitas pembaca yang ada, buku indie dapat meraih sukses yang sama besar dengan buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor.

 

  • Share: