Sejarah penerbit indie (independent publishing) di dunia dimulai dari keinginan untuk menghadirkan buku-buku yang tidak diterbitkan oleh penerbit besar (major publishers) karena berbagai alasan, termasuk nilai komersial yang dianggap rendah, keberanian mengeksplorasi tema-tema yang lebih kritis, atau semata-mata karena perbedaan visi. Penerbit indie memberikan ruang bagi karya yang lebih eksperimental dan memberikan penulis kebebasan kreatif lebih besar daripada penerbit mayor.
Awal Mula dan Perkembangan Awal
Penerbit indie mulai dikenal di Amerika Serikat dan Eropa pada paruh pertama abad ke-20. Pada saat itu, penerbit besar mendominasi pasar, dan kontrol atas konten yang diterbitkan sangat ketat. Banyak karya sastra yang dianggap terlalu berisiko, eksperimental, atau kontroversial akhirnya tidak mendapatkan kesempatan untuk dipublikasikan. Seiring waktu, muncul kelompok-kelompok penulis dan intelektual yang mendirikan penerbit kecil mereka sendiri untuk menerbitkan karya yang tidak sesuai dengan selera arus utama.
Salah satu contoh awal adalah City Lights Publishers di San Francisco, yang didirikan pada tahun 1953 oleh Lawrence Ferlinghetti. Penerbit ini menjadi salah satu penerbit independen paling terkenal di AS, terutama karena keberaniannya menerbitkan karya penulis Beat Generation seperti Allen Ginsberg. City Lights menciptakan gelombang baru dengan menawarkan karya-karya yang penuh dengan kritik sosial dan tema-tema tabu pada zamannya.
Di Inggris, penerbit indie seperti Virago Press, yang didirikan pada tahun 1973, memfokuskan pada penerbitan karya perempuan dan feminis yang kurang mendapat perhatian dari penerbit besar. Virago menjadi ikon dalam penerbitan indie, memberikan panggung bagi penulis perempuan yang karyanya sering kali diabaikan oleh industri penerbitan mainstream.
Era Digital dan Revolusi Indie
Penerbit indie semakin berkembang pesat sejak 1990-an, terutama berkat kemajuan teknologi percetakan seperti print-on-demand (POD) dan kemunculan internet. Teknologi ini memungkinkan penerbit untuk mencetak buku sesuai permintaan tanpa harus memproduksi ribuan eksemplar, sehingga mengurangi biaya produksi dan risiko finansial.
Kehadiran platform seperti Amazon dan layanan self-publishing seperti Kindle Direct Publishing (KDP) semakin mempermudah penulis dan penerbit kecil untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus bergantung pada jaringan distribusi besar. Platform ini memungkinkan penulis untuk menerbitkan dan menjual karya mereka secara langsung ke pembaca di seluruh dunia, sehingga menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan terbuka bagi penulis indie.